Social Icons

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 02 Oktober 2012

Memaknai 23 Tahun Usiaku


 

23 tahun, dulu aku merasa bahwa di usia ini aku telah bisa menjadi seorang bidadari. Entah darimana pemikiran ini bermula. Di masa SMA (Aliyah) aku berpikir bahwa suatu saat nanti di usia 23 aku telah selesai menempuh program Sarjanaku, telah bisa bekerja dan menjadi seorang perempuan yang mandiri, perempuan dewasa yang sudah bisa memiliki kepribadian yang baik, ramah, menyenangkan, dermawan, disukai anak-anak, supel dan lain sebagainya layaknya seorang bidadari yang disukai semua orang. Kini kenyataan itu datang, usia 23-ku tiba hari ini,  Senin 1 Oktober 2012. Tak pernah terbayang sebelumnya bahwa di usia 23 ini aku bisa seperti sekarang.
Aku telah menyelesaikan kuliah S1-ku dan kini telah menikah, bahkan insyaallah sebentar lagi akan dikaruniai anak. Lantas, bagaimana dengan impian menjadi bidadari-ku. Ternyata justru itu yang sulit, menjadi pribadi yang baik layaknya bidadari jauh lebih sulit dari impian-impianku yang lain. Seorang bidadari yang aku bayangkan dulu mampu menjadi seorang anak yang baik bagi kedua orangtuanya tanpa merepotkan keduanya lagi, ternyata ini masih belum bisa kulakukan sepenuhnya. Seorang bidadari akan menjadi istri yang menenangkan hati suaminya dan menjadi penghibur dikala lelah dan duka, hmmm….yang ini juga sangat sulit. Seorang bidadari bisa menjadi ibu yang luar biasa hebat dengan keikhlasan dan kesabaran yang utuh tanpa mengeluh, apa yang ini aku akan bisa?.
Kenyataannya hidup yang kujalani masih harus mengajakku untuk belajar ikhlas, menanggalkan ego, menerima takdir, mengesampingkan impian pribadi yang tak sesuai dengan apa yang harus dijalani. Jalan yang kulihat kini adalah sebuah jalan yang terbentang dimana aku bukan anak-anak lagi. Mau tak mau aku harus mengakui itu. Meski saat ini aku masih belum bisa menjelma menjadi sosok bidadari. Aku ingin berusaha untuk itu dengan menapakinya satu persatu. Semoga Allah mengabulkan semua impianku menjadi seorang perempuan yang dilengkapi kebahagiaannya dengan kehadiran seorang anak dan bisa segera berkumpul dalam keluarga kecil kami. Menata kehidupan di dunia semata-mata karena-Mu, mendidik anak-anak agar bisa mengenal-Mu, menjalani hari-hari dalam ketaatan kepada-Mu dan bisa memberi manfaat untuk orang lain. Teruntuk calon bayi kami, tumbuhlah dengan baik dengan perkembangan yang sempurna, semoga Allah mengaruniakan ketaqwaan dan keimanan dalam hatimu, membaguskan rupamu dan menghiasinya dengan akhlak yang baik, memberikan keberkahan dalam hidupmu, memudahkan jalan rizki bagimu, mengizinkanmu menjadi seorang penghafal Al-Qur’an, memberikan jodoh dan kehidupan yang baik bagimu, dan menjadikanmu orang yang bermanfaat yang menjadi jalan ke syurga bagi kami,  orang tuamu. Amiiin.
Teruntuk seorang pemimpin dalam keluarga kecil kami, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan ketenangan bagimu, memudahkan semua urusanmu, tercapai semua yang kau inginkan, menutup semua jalan kemaksiatan dan kemadharatan, membukakan semua jalan kebaikan dan memberimu kesabaran untuk senantiasa membimbing kami. Bagi diriku sendiri, kuharap Allah memberikanku kesehatan, mencondongkan hatiku pada kebaikan, memudahkan semua urusan dan mengizinkanku meraih impian-impian yang belum bisa kulaksanakan. Semoga Engkau mengabulkan do’aku ini ya Allah, Amiin.

Ciamis, 1 Oktober 2012

0 komentar:

Posting Komentar