23
tahun, dulu aku merasa bahwa di usia ini aku telah bisa menjadi seorang bidadari.
Entah darimana pemikiran ini bermula. Di masa SMA (Aliyah) aku berpikir bahwa
suatu saat nanti di usia 23 aku telah selesai menempuh program Sarjanaku, telah
bisa bekerja dan menjadi seorang perempuan yang mandiri, perempuan dewasa yang
sudah bisa memiliki kepribadian yang baik, ramah, menyenangkan, dermawan,
disukai anak-anak, supel dan lain sebagainya layaknya seorang bidadari yang
disukai semua orang. Kini kenyataan itu datang, usia 23-ku tiba hari ini, Senin 1 Oktober 2012. Tak pernah terbayang
sebelumnya bahwa di usia 23 ini aku bisa seperti sekarang.
Aku telah menyelesaikan kuliah S1-ku dan kini telah menikah, bahkan insyaallah sebentar lagi akan dikaruniai anak. Lantas, bagaimana dengan impian menjadi bidadari-ku. Ternyata justru itu yang sulit, menjadi pribadi yang baik layaknya bidadari jauh lebih sulit dari impian-impianku yang lain. Seorang bidadari yang aku bayangkan dulu mampu menjadi seorang anak yang baik bagi kedua orangtuanya tanpa merepotkan keduanya lagi, ternyata ini masih belum bisa kulakukan sepenuhnya. Seorang bidadari akan menjadi istri yang menenangkan hati suaminya dan menjadi penghibur dikala lelah dan duka, hmmm….yang ini juga sangat sulit. Seorang bidadari bisa menjadi ibu yang luar biasa hebat dengan keikhlasan dan kesabaran yang utuh tanpa mengeluh, apa yang ini aku akan bisa?.
Aku telah menyelesaikan kuliah S1-ku dan kini telah menikah, bahkan insyaallah sebentar lagi akan dikaruniai anak. Lantas, bagaimana dengan impian menjadi bidadari-ku. Ternyata justru itu yang sulit, menjadi pribadi yang baik layaknya bidadari jauh lebih sulit dari impian-impianku yang lain. Seorang bidadari yang aku bayangkan dulu mampu menjadi seorang anak yang baik bagi kedua orangtuanya tanpa merepotkan keduanya lagi, ternyata ini masih belum bisa kulakukan sepenuhnya. Seorang bidadari akan menjadi istri yang menenangkan hati suaminya dan menjadi penghibur dikala lelah dan duka, hmmm….yang ini juga sangat sulit. Seorang bidadari bisa menjadi ibu yang luar biasa hebat dengan keikhlasan dan kesabaran yang utuh tanpa mengeluh, apa yang ini aku akan bisa?.
Kenyataannya
hidup yang kujalani masih harus mengajakku untuk belajar ikhlas, menanggalkan
ego, menerima takdir, mengesampingkan impian pribadi yang tak sesuai dengan apa
yang harus dijalani. Jalan yang kulihat kini adalah sebuah jalan yang
terbentang dimana aku bukan anak-anak lagi. Mau tak mau aku harus mengakui itu.
Meski saat ini aku masih belum bisa menjelma menjadi sosok bidadari. Aku ingin
berusaha untuk itu dengan menapakinya satu persatu. Semoga Allah mengabulkan
semua impianku menjadi seorang perempuan yang dilengkapi kebahagiaannya dengan
kehadiran seorang anak dan bisa segera berkumpul dalam keluarga kecil kami.
Menata kehidupan di dunia semata-mata karena-Mu, mendidik anak-anak agar bisa
mengenal-Mu, menjalani hari-hari dalam ketaatan kepada-Mu dan bisa memberi
manfaat untuk orang lain. Teruntuk calon bayi kami, tumbuhlah dengan baik
dengan perkembangan yang sempurna, semoga Allah mengaruniakan ketaqwaan dan
keimanan dalam hatimu, membaguskan rupamu dan menghiasinya dengan akhlak yang
baik, memberikan keberkahan dalam hidupmu, memudahkan jalan rizki bagimu,
mengizinkanmu menjadi seorang penghafal Al-Qur’an, memberikan jodoh dan
kehidupan yang baik bagimu, dan menjadikanmu orang yang bermanfaat yang menjadi
jalan ke syurga bagi kami, orang tuamu.
Amiiin.
Teruntuk
seorang pemimpin dalam keluarga kecil kami, semoga Allah senantiasa memberikan
kesehatan dan ketenangan bagimu, memudahkan semua urusanmu, tercapai semua yang
kau inginkan, menutup semua jalan kemaksiatan dan kemadharatan, membukakan
semua jalan kebaikan dan memberimu kesabaran untuk senantiasa membimbing kami.
Bagi diriku sendiri, kuharap Allah memberikanku kesehatan, mencondongkan hatiku
pada kebaikan, memudahkan semua urusan dan mengizinkanku meraih impian-impian
yang belum bisa kulaksanakan. Semoga Engkau mengabulkan do’aku ini ya Allah,
Amiin.
Ciamis, 1
Oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar