Social Icons

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Featured Posts

Merangkai kata pada sepenggal cerita dan ruang kata sarat makna

Kamis, 05 Juli 2018

Baby Shop Recomended Area Bintaro-Ciledug


Alhamdulillah, tak terasa kehamilan kedua aku telah berjalan di usia lebih dari tujuh bulan. Walaupun beberapa printilan seperti box bayi, selimut, parnel dan baju-baju bekas kakanya masih ada, tapi beberapa item sudah tak layak digunakan mengingat usia si kakak yang hampir menginjak usia enam tahun (jarak yang cukup jauh ya antara anak pertama dan kedua). Nah, selepas lebaran tahun 2018 ini, mulai deh griliya mencari peralatan bayi seperti printilan kecil, dot, pompa asi manual, tas bayi dan stroller.  
Berhubung aku sekarang tinggal di area Bintaro, ini dia nih daftar baby shop yang aku survey untuk membeli beerapa printilan bayi tersebut.

1. Mae Bebe
Lokasi baby shop ini ada di sebrang Kampus STAN di Area Bintaro Jalan intaro Utama V Blok EA No. 5 Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Pd. Ranji, Ciputat. Tokonya lumayan lengkap dan bikin kalap untuk urusan belanja printilan bayi. Harga barang-barang yang dibutuhkan seperti dot, selimut, baju bayi, perlak, parnel dll bervariasi. Tapi kalau menurut aku, jika dibandingkan dengan baby shop lain di area Bintaro, Mae Bebe ini yang paling murah. Mungkin karena harganya yang miring inilah toko ini udah rame banget di jam sembilan pagi saat aku sekeluarga kesana. Jumlah barang yang cukup banyak dan tokonya yang agak kecil bikin ibu hamil macam aku agak sulit bermanuver dan bergerak di antara ibu-ibu hamil lainnya. Kebayang deh kalau tokonya makin rame mungkin aku makin kesulitan. Jadi, jika Bunda erniat ke sana, Bunda bisa datang pagi sekitar jam sembilan kayak aku agar tidak terjebak di kerumunan para pencari peralatan bayi, hehe... Oh iya, selain keperluan bayi di Mae Bebe  juga tersedia beberapa kebutuhan ibu seperti baju tidur kancing depan yang memudahkan untuk menyusui, korset, bra menyusui dll. Namun, untuk stroller, Bunda tidak bisa membelinya di sini karena Mae Bee tidak menjual stroller. Nah ini dia nih barang-barang hasil belanjaan aku di Mae Bebe.



2. Bebelove
Belanja printilan udah di Bebelove, tapi sayangnya aku tak menemukan tas bayi, stroler dan pompa asi yang cocok. Akhirnya aku lanjutkan survey ke Bebelove di Jalan Maleo Raya JA 2 No. 10 Bintaro Sektor 9. Ketika datang ke toko ini si kakak yang usianya lima tahun langsung antusias dengen beberapa mainan. Berbeda dengan Mae Bebe yang agak sempit karena tokonya yang kecil, Bebelove tampil lebih luas sehingga memungkinkan untuk kita memilih dengan leluasa. Selain itu, toko ini juga dilengkapi dengan toilet yang nyaman, (secara bumil sering banget kebelet ya kan?). Untuk urusan stroller, aku rasa dari sekian banyak toko yang aku survey dan tidak aku sebutkan di sini, toko Beelove lumayan banyak pilihannya. Ada berbagai merek seperti pliko, chocolatte, chloe, babyelle, dsb. Sebenernya aku tertarik dengan stroller dari merek Babyelle yang penampakannya begini nih.


Namun, suami kurang suka. Jadi aja do'i ngajak untuk survey ke tempat lain. Huft, padahal udah naksir banget sama yang satu ini nih. Tapi suami pengennya stroller warna hitam, hadeuuuh....
Oh iya, untuk urusan tas dan pompa asi di sini lumayan banyak pilihan tapi aku kurang cocok sama beberapa pilihan di sana, atau lebih tepatnya masih bingung kali ya, jadi kita capcus deh ke toko bayi yang lain.

3. Anakkin Baby Shop
Dari area Bintaro, sekarang kita bergeser ke area Ciledug. Kabarnya sih, ada Baby Shop yang koleksi tas bayi dengan corak yang gak kekanak-kanakan di sana dan pilihannya lumayan lengkap. Akhirnya kita datengin deh tuh Anakkin Baby Shop. Sesampainya di sana, ada beberapa abang gojek yang mau ngambil barang. Rupanya, Anakkin juga masarin produknya via online. Malah kayaknya lebih banyak yang beli via online daripada dateng ke sana. Ini terlihat dari beberapa paket yang udah siap di ambil kurir di sekitar kasir, juga beberapa abang gojek yang datang mengambil barang saat kita pilih-pilih barang di sana. 
Di Anakkin, aku langsung fokus sama pilihan tas dari GaBag dan IBerry yang motifnya lucu tapi gak kekanak-kanakan (sesuai keinginan). Setelah asik pilih-pilih, akhirnya aku putuskan beli tas IBerry warna biru dengan harga yang ketika aku compare sama beberapa olshop ternyata di Anakkin tergolong murah, ah senengnyaaaa....
Untuk urusan pompa asi, pilihanku jatuh ke Medela karena katanya corongnya bisa diganti sesuai ukuran yang pas dengan PD aku, dan itu juga bisa dibeli di sana. Sip deh!


4. Borobudur
Dari Anakkin akhirnya kita beralih ke pasar borobudur yang menawarkan baju-baju bayi murah meriah untuk sehari hari. Tapi bedanya, di Borobudur ini kita harus pandai menawar ya Bunda. Selain itu, kalau dipikir-pikir harganya beda tipis sama Mae Bebe, cuma karena hari udah sore dan aku mulai lelah jadi ya tetap diupayakan deh dapet sesuatu di Boroudur ini, dan taraaaaaa ini dia nih hasil perburuan dan tawar menawar gak sadis yang aku lakukan (habisnya kalau nawar suka gak tega jadi dapetnya gak terlalu murah juga barang-barangnya)


Setelah perjalanan survey yang lumayan panjang hari ini, si Papah masih penasaran sama stroller di Audrey dan Fany yang lokasinya di ITC Kuningan sama Cempaka Putih. Nah, untuk stroller kita belum bisa eksekusi hari ini ya Bunda, soalnya udah terlalu sore. Insyaallah seperti apa stroller yang kita beli nantinya dan pertimbangan-pertimbangannya akan aku share juga di blog ini. Selamat berburu keperluan bayi Bunda, bye!




Jumat, 29 Agustus 2014

Di Persimpangan Impian

Ya Rabb, apa terlalau berlebihan jika seorang wanita yang telah menikah ingin mengejar impiannya sendiri? Sebuah impian yang telah dimilikinya jauh sebelum dia bertemu dengan penopang hidupya kini. Sebuah impian sederhana yang membuat dirinya merasa berarti. Mungkin aku yang terlalu kerdil dan berhati sempit ketika aku mematok impian pada sebuah kota dimana aku bisa tinggal dengan orang-orang yang membuatku nyaman dengan aktivitas yang sesuai dengan dambaanku dimasa lalu.

Minggu, 11 Mei 2014

Menangis, Sesuatu yang Sulit Dipahami Kaum Lelaki

Bagi wanita, terkadang sulit untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada pasangan. Saat hati sedih, marah atau gelisah menangis menjadi salah satu pilihan yang paling sering dipilih sebagai jalan keluar.  Tapi, apakah hal ini dimengerti oleh pasangan? Meskipun sebagian besar laki-laki tahu bahwa saat pasangan wanitanya menangis dia sedang sangat ingin diperhatikan. Namun para lelaki juga terkadang memiliki kesulitan untuk memahami hati pasangannya. Alhasil, lelaki tersebut malah menanggapi tangisan pasangannya dengan kaku, bengong atau hanya diam. Jika sudah begini, aroma ketidakharmonisan akan tercium karena saling kesulitan memahami pasangan.

Meninggalkan Jejak Kehidupan dengan Menulis

Menulis, sebuah cita-cita berbalut cerita dari masa kecilku dulu. Ya, sejak kelas empat sekolah dasar aku sudah mulai menyadari ketertarikanku dalam dunia kepenulisan. Saat itu, bersama sahabatku Eka aku sering menghabiskan banyak waktu di sela-sela mata pelajaran dengan berbagi imajinasi tentang kehidupan putri dari negeri dongeng khayalan kami kemudian menuliskannya bersama-sama pada lembar-lembar kertas folio. Kami juga sering mencari gambar-gambar yang sesuai dengan cerita kami dari majalah anak-anak seperti majalah Bobo. Sejak saat itulah, keinginanku untuk menjadi penulis mulai tak tertahan lagi.  Hanya saja, tempat tinggalku di pedesaan membuatku kurang mengembangkan bakat menulisku. Saat itu aku bahkan tak tahu bagaimana caranya bisa mengirimkan tulisan? dan aku berpikir untuk bisa menjadi penulis yang tulisannya bisa dinikmati orang lain sangatlah sulit. Rasanya hampir tidak mungkin. Oleh karena itu Masa SMP-SMA hanya kuhabiskan untuk menulis diary yang tak pernah dinikmati siapapun selain aku.

Minggu, 04 Mei 2014

Cemburu pada Si Bayi yang Lucu, Mungkinkah?

Setiap pasangan pasti mendambakan sebuah pernikahan yang hangat, harmonis dan romantic dimana kedua pasangan saling setia dan saling menyayangi. Dalam perjalannya pernikahan pasti mengalami metamorfosa bentuk kasih sayang dilakukan kepada pasangan. Jika pada awal pernikahan dimana hanya ada suami dan istri semua lebih terkontrol dan rasa kasih sayang lebih bisa diungkapkan, hal tersebut terkadang berubah seiring hadirnya anak. Tak jarang kehadiran anak pada mulanya kerap memicu kecemburuan sang istri karena perhatian dan kasih sayang suami lebih tercurah pada si anak yang masih sangat lucu dan menggemaskan. Jika tidak disikapi dengan benar dan dibiarkan kecemburuan ini bisa berdampak lebih buruk bagi si ibu dan sang anak karena sang ibu akan cenderung lebih emosional menghadapi si bayi.

Kamis, 01 Mei 2014

Menghapus Rasa Khawatir


Khawatir sebuah kata yang mengakibatkan kekalutan rasa yang luar biasa ketika tidak bisa dikendalikan. Rasa khawatir berkaitan erat dengan kurangnya rasa percaya diri dan optimism dalam diri seseorang saat menghadapi sesuatu yang baru misalnya tes, lingkungan baru, pekerjaan baru atau situasi yang baru. Sebenarnya rasa khawatir teradi karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari diri kita yang dibarengi dengan kurang kuatnya sikap mental yang dimiliki. Setiap orang tentu mengalami rasa khawatir saat akan menghadapi situasi yang baru namun yang berbeda adalah cara masing-masing orang dalam menghadapinya.

Selasa, 29 April 2014

Terjebak dalam Kenangan

Disadari atau tidak, terkadang sebagian orang terjebak dalam bayang-bayang masa lalu baik kenangan dengan si dia yang gagal di tengah jalan ataupun kenangan manis bersama sahabat lama yang biasa kesana kemari bersama-sama saat kuliah atau sekolah. Hal itu juga saya alami dimasa awal pernikahan dimana saya baru menyelesaikan kuliah dan menjadi ibu rumah tangga yang total berdiam diri di rumah. Tinggal berjauhan dengan suami mungkin menjadi salah satu penyebabnya juga, kenangan akan kehadiran lima sahabat semasa kuliah dan kebebasan saat masih sendiri kerap menghantui rasa untuk kembali kemasa silam. Namun, tentu keinginan ini tak mungkin untuk diwujudkan karena hidup telah mengantarkan kepada perubahan.
Hal yang lebih parah lagi mungkin menghantui para jomblowan-jomblowati yang baru saja putus dari si dia yang telah bertahun-tahun merajut hari bersama.  Hari-hari yang indah bersama si dia tiba-tiba berubah suram dan tak lagi menyenangkan. Sebenarnya apa yang menyebabkan kita terjebak dalam kenangan?. Menikmati kegalauan dan kegamangan menjadi salah satu penyebabnya. Galau atau gamang adalah sebuah perasaan yang indah bagi para penikmatnya yang merasa kegalauan itu membuatnya berada di zona nyaman untuk meratapi kesedihan. Berbagi cerita tentang kepedihannya membuat dia merasa menjadi orang paling menderita dan layak dikasihani. Tapi harus kita sadari bahwa sesungguhnya oranglain tak pernah benar-benar bisa merasakan semua kepedihan itu. semua orang bahkan orang terdekat sekalipun hanya bisa bersimpati dan membantu secara teknis tanpa benar-benar mampu mengobati rasa pedih dalam hati kita jadi segeralah bergerak dari kegalauan dan jangan pernah menikmatinya karena dengan menikmati kegalauan kita hanya akan menyia-nyiakan banyak dari waktu kita yang berharga.
Bagaimana bagi si penikmat masa lalu karena masa kini yang dirasa lebih buruk dari masa lalunya? Nah, jika kasusnya seperti ini, kemungkinan terbesarnya adalah karena si penikmat masa lalu ini tak mampu membuka diri untuk bertemu orang baru dan merajut kenangan serta impian baru dengan orang-orang yang jelas-jelas ada dalam kehidupaannya saat ini. Bagi yang kasusnya seperti ini (termasuk saya) yang agak sulit terbuka dan bergaul, ada baiknya kita mencari komunitas yang tepat bisa dari hobi atau hal-hal positif yang bisa dilakukan misalnya dengan mengikuti pengajian yang secara tidak langsung akan membuat kita bertemu orang-orang baru. Memang, agak sulit menemukan kebebasan dan kebahagiaan bersama teman atau sahabat di tempat yang baru apalagi bagi orang yang telah berkeluarga. Tentu tak sama aktivitas yang bisa dilakukan saat masih single dan sudah berkeluarga. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengikat kenangan masa lajang di kotak hati terdalam dan segera membuat kotak baru bernama keluarga. Meskipun, bagi anda yang baru berumah tangga terkadang agak sulit menikmati kegiatan para ibu-ibu seperti arisan dan kegiatan ibu-ibu lainnya. Tapi tenanglah, semua akan bisa anda nikmati seiring berjalannya waktu asal anda mau terbuka dan berusaha menikmatinya (dalam hal ini saya sedang menasehati diri saya sendiri juga).
Kasus yang lain adalah orang-orang yang terjebak dalam kenangan akan daerah kelahirannya. Hal ini menimpa orang-orang yang merantau. Perasaan bahwa kondisi tanah kelahiran jauh lebih menyenangkan daripada tempat dia tinggal saat ini membuatnya tak mampu menikmati tempat barunya. Lagi-lagi ini terjadi karena sifat tertutup dan enggan menerima perubahan. Bagi anda yang mengalami kasus ini ada baiknya anda mulai mengenali tempat tinggal baru anda dengan mencari tahu daerah wisata yang menyenangkan atau tempat-tempat keramaian yang mungkin tidak anda temukan di tanah kelahiran anda. Yakinkan dalam hati bahwa setiap tempat akan menjadi kenangan indah tak terlupa dan memberikan pengalaman yang berbeda-beda tanpa membandingkannya dengan tanah kelahiran anda.
Nah, sahabat adakah cara kalian yang lain untuk segera terbebas dari jebakan kenangan yang menggalaukan?