Khawatir
sebuah kata yang mengakibatkan kekalutan rasa yang luar biasa ketika tidak bisa
dikendalikan. Rasa khawatir berkaitan erat dengan kurangnya rasa percaya diri
dan optimism dalam diri seseorang saat menghadapi sesuatu yang baru misalnya
tes, lingkungan baru, pekerjaan baru atau situasi yang baru. Sebenarnya rasa
khawatir teradi karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari diri kita yang
dibarengi dengan kurang kuatnya sikap mental yang dimiliki. Setiap orang tentu
mengalami rasa khawatir saat akan menghadapi situasi yang baru namun yang
berbeda adalah cara masing-masing orang dalam menghadapinya.
Ada
dua macam tipe orang dalam menghadapi kekhawatiran. Tipe pertama adalah orang
yang kemudian melarikan diri dari rasa khawatir dengan memilih untuk
menghindari masalah yang sedang dikhawatirkan, pergi berbelanja, wisata
kuliner, atau tidur bahkan menjadi pilihan. Tipe yang kedua adalah orang yang
berusaha mencari informasi atau pengalaman orang lain untuk menyikapi persoalan
yang sejenis dan lebih mempersiapkan diri menghadapi persoalan untuk
meminimalisir kekhawatiran. Pada kenyataannya rasa khawatir tidak bisa hilang
dengan dua cara dia atas.
Sesungguhnya
Allah memberikan rasa khawatir ke dalam diri seseorang adalah merupakan cara
Allah untuk membuat kita mendekat padaNya maka cara yang terbaik untuk
menghilangkan kekhawatiran adalah dengan berlindung dan berpasrah diri kepada
Allah serta memohon agar dilindungi dari bisikan setan yang membisikan
kekhawatiran semakin dalam. Tak jarang pula Allah justru memberikan suatu
tantangan yang baru agar kita memahami bahwa setiap masalah/ kejadian yang akan
kita hadapi sudah Dia takar sebaik mungkin sesuai kemampuan kita dan akan
selalu ada jalan untuk mengatasinya. Dalam hal ini saya mengalaminya sendiri,
betapa lintasan-lintasan pikiran akan kekhawatiran saya benar-benar terjadi dan
Allah mengatur semuanya sehingga ternyata apa yang kita pikir sulit berhasil
dilalui. Namun, sebagai manusia tetap saja banyak pelajaran yang telah Allah
berikan lewat kehidupan tak mampu membuat kita paham.
Wallahua’lam.
0 komentar:
Posting Komentar