Social Icons

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 01 Mei 2014

Menghapus Rasa Khawatir


Khawatir sebuah kata yang mengakibatkan kekalutan rasa yang luar biasa ketika tidak bisa dikendalikan. Rasa khawatir berkaitan erat dengan kurangnya rasa percaya diri dan optimism dalam diri seseorang saat menghadapi sesuatu yang baru misalnya tes, lingkungan baru, pekerjaan baru atau situasi yang baru. Sebenarnya rasa khawatir teradi karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari diri kita yang dibarengi dengan kurang kuatnya sikap mental yang dimiliki. Setiap orang tentu mengalami rasa khawatir saat akan menghadapi situasi yang baru namun yang berbeda adalah cara masing-masing orang dalam menghadapinya.
Ada dua macam tipe orang dalam menghadapi kekhawatiran. Tipe pertama adalah orang yang kemudian melarikan diri dari rasa khawatir dengan memilih untuk menghindari masalah yang sedang dikhawatirkan, pergi berbelanja, wisata kuliner, atau tidur bahkan menjadi pilihan. Tipe yang kedua adalah orang yang berusaha mencari informasi atau pengalaman orang lain untuk menyikapi persoalan yang sejenis dan lebih mempersiapkan diri menghadapi persoalan untuk meminimalisir kekhawatiran. Pada kenyataannya rasa khawatir tidak bisa hilang dengan dua cara dia atas.
Sesungguhnya Allah memberikan rasa khawatir ke dalam diri seseorang adalah merupakan cara Allah untuk membuat kita mendekat padaNya maka cara yang terbaik untuk menghilangkan kekhawatiran adalah dengan berlindung dan berpasrah diri kepada Allah serta memohon agar dilindungi dari bisikan setan yang membisikan kekhawatiran semakin dalam. Tak jarang pula Allah justru memberikan suatu tantangan yang baru agar kita memahami bahwa setiap masalah/ kejadian yang akan kita hadapi sudah Dia takar sebaik mungkin sesuai kemampuan kita dan akan selalu ada jalan untuk mengatasinya. Dalam hal ini saya mengalaminya sendiri, betapa lintasan-lintasan pikiran akan kekhawatiran saya benar-benar terjadi dan Allah mengatur semuanya sehingga ternyata apa yang kita pikir sulit berhasil dilalui. Namun, sebagai manusia tetap saja banyak pelajaran yang telah Allah berikan lewat kehidupan tak mampu membuat kita paham.
Wallahua’lam.

0 komentar:

Posting Komentar