Social Icons

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 29 Oktober 2012

Belajar Menyikapi Mimpi

 

Ketika masa kanak-kanak dahulu, aku sering mendengar orang berkata, “Jangan banyak bermimpi, nanti sakit rasanya kalau tidak terlaksana”, atau “Banyak mimpi itu menjadikan orang menjadi malas, hanya sekedar melamun saja kerjaannya,”. Dari kata-kata ini kita bisa melihat bahwa dahulu, orang berpikir bahwa impian, atau keinginan yang terlalu tinggi malah akan membuat seseorang tinggi hati, malas bekerja/ beraktivitas dan hanya memikirkan mimpi/ khayalannya saja. Pikiran ini masih berakar kuat hingga aku selesai SMA (Madrasah Aliyah). Dulu ketika di sekolah dasar aku sempat ingin menjadi penulis, sangat ingin malah. Tapi hal itu akhirnya aku kesampingkan karena aku berpikir itu tidak mungkin terwujud. Aku hanya anak desa yang tidak mengerti harus belajar menulis pada siapa, rasanya pintu untuk menjadi penulis tertutup dan keinginan itu menguap begitu saja.
Di bangku kuliah, aku mendapatkan input pengetahuan yang baru. Gembar gembor mengenai novel Laskar Pelangi memulai pencerahanku atas arti sebuah mimpi. Pikiranku mulai terbuka, seseorang haruslah memiliki mimpi. Mimpi akan menunjukkan arah dan tujuan hidup seseorang. Dari sinilah aku mulai berani mengungkap impianku lagi, tentang menjadi seorang penulis, seorang guru, melanjutkan kuliah hingga S2, dan yang terpenting menjadi seorang bidadari bagi anak dan nakhoda kapal kami.
Semua mimpi kita dapat terwujud, asalkan kita punya keberanian untuk mewujudkannya" - Walt Disney. Disinilah sebuah mimpi akan diuji, butuh keberanian dan aksi yang nyata untuk meraihnya, seringkali mimpi itu begitu mudah terlintas. Tapi kita sendiri yang membuatnya hilang karena membatasi diri. Menurut Ane Ahira,  Zig Ziglar, motivator dunia mengkategorikan orang-orang  yang tidak mengembangkan bakatnya ke dalam 4 golongan. Orang pertama adalah yang menyangkal dirinya memiliki bakat. "Ah, saya tidak punya bakat apa-apa" sangkalnya. Ia merasa tidak perlu berbuat sesuatu atau berkontribusi bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia. Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya memang punya bakat. Tapi, tidak sekarang mengembangkannya. Mungkin besok, lusa atau nanti sajalah" begitu alasannya.  Orang ketiga adalah yang merasa takut. "Sebetulnya saya ingin mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan orang, lebih baik saya diam saja, bukankah lebih aman?" itu selalu yang dikatakannya. Orang keempat tidak mau bertanggung jawab. Dia selalu berdalih bahwa orang lain atau keadaanlah yang salah. "Bagaimana saya dapat mengembangkan bakat saya kalau orang di sekitar saya dan keadaan tidak mendukung" katanya menyalahkan keadaan.
Lantas, apa hubungannya pendapat Zig Ziglar tersebut dengan mimpi-mimpi kita?. Keempat tipe orang di atas bisa jadi terkumpul dalam diri kita dan membatasi setiap mimpi yang kita rancang. Pikiran bahwa kita tidak cukup memiliki bakat untuk meraih mimpi yang telah kita rencanakan akan membuat rasa percaya diri hancur dan nyali untuk berbuat menjadi ciut. Akhirnya, mimpi yang kita rencanakan tidak akan pernah bisa terlaksana karena rasa percaya diri yang ciut membuat kita akhirnya memilih untuk melupakan mimpi kita. Alasan lain yang bisa menghalangi mimpi adalah suka menunda-nunda, ini dirasakan oleh penulis sendiri yang seringkali  menunda-nunda untuk menulis dengan alasan kesibukan. Ini menandakan bahwa kita tidak lagi memprioritaskan mimpi yang ingin diraih. Pada akhirnya, semangat untuk meraih mimpi menghilang dan terlupakan begitu saja. Perasaan ketiga dan keempat yang bisa membatasi mimpi adalah rasa takut dan keengganan bertanggung jawab atas mimpi yang dipilih. Rasa takut gagal membuat kita mengurungkan niat untuk melakukan apa-apa. Mimpi yang tidak disertai rasa tanggung jawab untuk merealisasikannya juga akan membuat mimpi menguap begitu saja. Pada intinya, setiap mimpi butuh perjuangan untuk meraihnya, tidak ada sesuatu yang instan yang bisa didapatkan tanpa kerja keras untuk sebuah pembuktian atas mimpi yang kita rancang, mari mengatakn pada diri kita untuk mau bermimpi dan berusaha mewujudkannya, semangat!



0 komentar:

Posting Komentar