Nada yang gusar membuatku sadar, hari yang kita lalui tak bertepi, kata yang mengalun layaknya embun membuatku tertegun. Sejuta makna dibalik satu kata. Sejuta cerita dibalik kotak kaca yang selama ini terjaga.
Awalku berjalan tertatih, kini telah bisa berlari. Langkah kaki yang tiba-tiba harus terhenti, tak kusadari ternyata aku mampu berdiri. Awanku menghilang. Asaku terbang. Berarak bersama langit mendung yang menghitam legam. Tak kutemukan mentari tapi harap dan cita tetap bisa kutemui.
Desah nafas terhempas bersama kapas, putih berbuih tapi kembali rapih. Sulit kudaki tapi semuanya tetap bisa terlewati.
Lilin itu menyala dalam tiga, dalam cerita takdir Yang Maha Kuasa.
Kutemukan harap dan cita dalam angka tiga dengan berjuta rasa.
Malu-malu kutatap aku tiga tahun yang lalu. Aku yang tak bisa berkata.
Ragu-ragu kukumpulkan serpihan masa lalu. Kutemui hariku yang begitu menggebu.
Dinginku memudar, asaku bersinar.
Tawaku menghilang, anganku terbang.
Ingin kutemui sepihan aku. Ingin kumiliki lagi serpihan citaku.
Tiga angka dalam irama.
Sebuah makna harap dan cita yang terjaga.
Tiga kita bersama, bukan tanpa cela, mengisi jalinan takdir dari Dia.
Ditulis untuk sahabat2ku yang bersama selama hampir tiga tahun setengah,4matha
0 komentar:
Posting Komentar