Social Icons

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 23 April 2014

Menghadapi Si Pemalu


Melihat tingkah laku si kecil Safiraku, rasanya seperti berkaca pada diri sendiri saat dia ketakutan dan malu-malu jika berhadapan dengan orang baru. Bagaimana tidak, aku sejak kecil pemalu ditambah lagi papanya dengan sifat pendiam dan malu-malu (malu-malu atau malu-maluin ya). Jadi sifat dari keduanya inilah yang tumpah ruah pada karakter anak kami, Safira. Jika anak lain bisa sangat antusias jika diajak bercanda atau digoda oleh orang dewasa ataupun didekati anak lain sebayanya, anakku bertingkah sebaliknya mukanya langsung ditekuk atau membelakangi orang yang ingin berinteraksi dengannya.
Anakku juga tidak antusias dengan mainan baru dan takut akan keramaian, sebuah tantangan bagi kami sebagai orang tua untuk membuatnya berkembang tanpa harus menghilangkan sifat malu-malunya. Kami yakin,meskipun pemalu jika dia mempunyai bakat yang menonjol suatu saat dia akan tampil percaya diri.
 Ups, tapi apa yang harus dilakukan saat ini untuk menghadapi si pemalu?.
Untuk membiasakan bersosialisasi dengan orang asing, kami rutin membawanya ke tempat bermain, keramaian, sekedar ngobrol dengan tetangga atau keluar melihat anak-anak sekolah dasar bermain bola. Menghadapi ketakutannya terhadap mainan seperti odong-odong atau kereta-keretaan, kami memulainya dengan membelikan sepeda. Alhamdulillah setelah rutin bermain sepeda di komplek perumahan dia mulai mengerti bahwa bermain dengan sepeda atau sejenis kereta-keretaan itu mengasyikan bukannya menakutkan.
Usia Safira anak kami kini baru berumur 17 bulan, kami tentu masih banyak belajar untuk memantau tumbuh kembangnya. Adakah bunda-bunda lain punya pengalaman menghadapi si pemalu? Yang punya pengalaman share disini ya bunda

0 komentar:

Posting Komentar