Social Icons

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 06 Agustus 2012

Sebuah Perjalanan ke Kabupaten Lebong



            Sebuah mobil Avanza terparkir di halaman rumah kami, beberapa waktu kemudian suamiku mulai membenamkan koper-koper dan barang bawaan kami ke bagasi karena kami akan melakukan perjalanan ke Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Ini merupakan tugas kedua kali suamiku disana, sementara kami (aku dan janin yang ada di rahimku) baru pertama kali menuju ke kota yang namanya bahkan baru kami dengar beberapa waktu lalu ketika suamiku mengatakan kami harus ikut bersamanya ke sana.
Perjalanan kami dilakukan di siang hari, sekitar pukul 13.30 WIB di hari Jum’at, 27 Juli 2012. Di sepanjang perjalanan jarang sekali kutemukan mobil yang berpapasan. Jalanan menuju Kabupaten Lebong sangat sepi, ini dikarenakan Lebong bukan merupakan kota yang menjadi perlintasan menuju kota yang lain. Lebong merupakan kabupaten terluar kota Bengkulu yang jalanannya terputus di perbukitan hutan lindung. Jalan yang kami lalui terlihat bagus, namun ternyata kualitas jalan yang kami lalui kurang baik sehingga perjalanan di sepanjang hutan yang berkelok-kelok seringkali membuat mobil harus memelankan lajunya saat menemukan jalanan yang bergelombang dengan lubang yang tak terlihat secara kasat mata bahkan terkadang mobil kami harus berhadapan dengan selokan yang memotong jalan. Istimewa. Sebuah perjalanan baru yang menakjubkan bagi kami menyusuri kota-kota baru yang tak pernah kami lalui.
Perjalanan berlangsung sekitar lima jam. Menurut suamiku perjalanan yang normal dari Bengkulu ke Lebong biasanya sekitar 4 jam namun karena kondisku kini tengah hamil maka mobil yang kami tumpangi dijalankan lebih pelan. Sesampainya di sana kutemukan kota dengan penduduk yang tidak terlalu banyak dan pusat kota yang masih sepi. Kendaraan umum disini umumnya adalah bentor (becak motor) dan mobil bak terbuka yang sedikit disulap menjadi layaknya sebuah angkot. Hampir setiap pagi kutemukan wajah-wajah cerah berangkat penuh semangat menuju sekolah menggunakan kedua kendaraan itu, sesekali terlihat ibu-ibu pulang dari pasar menggunakannya.
Sedikit mengenai Kabupaten Lebong jika ditinjau secara geografis, ilkim dan mata pencaharian penduduk serta sosial budayanya adalah sebagai berikut.
 Kabupaten Lebong terletak pada 1010 sampai dengan 1020 bujur timur dan 02065’ sampai dengan 0306’ lintang selatan. Adapun wilayah Kabupaten Lebong berbatasan langsung dengan Propinsi Jambi disebelah utara, Propinsi Jambi dan Sumatera Selatan disebelah timur, Kabupaten Bengkulu Utara disebelah barat dan Kabupaten Rejang Lebong disebelah selatan.
http://www.lebongkab.go.id/images/stories/letak_geografi.png

Kabupaten Lebong memiliki luas sekitar 273.131 ha yang terdiri dari 13 kecamatan. Selanjutnya dari total luas kawasan hutan di Kabupaten Lebong, dimana sekitar 50 persen merupakan hutan negara (BPN Lebong) Ssst memang sesuai dengan yang terlihat di sepanjang perjalanan ya..Iklim di Kabupaten Lebong cukup dingin, dengan udara yang sejuk. Udara sejuk didapatkan dari hutan-hutan yang mengelilinginya. Data yang diperoleh dari Stasiun Geofisika Kepahiang, hari hujan di Kabupaten Lebong Pada Tahun 2010 rata-rata mencapai 19 hari hujan per bulan. Bulan Oktober dan November merupakan bulan dengan hari hujan terbanyak, sedangkan di bulan Juni merupakan bulan dengan hari hujan paling sedikit. Jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, tahun 2010 termasuk rendah.  Suhu udara di Kabupaten Lebong sepanjang tahun 2010 tidak jauh berbeda jika dibandingkan tahun 2009. Pada tahun 2010 suhu udara maksimum di Kabupaten Lebong setiap bulannya berkisar antara 29-30 derajat celcius dengan rata-rata temperatur berkisar 23,8 derajat celcius setiap bulannya.
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Lebong beraneka ragam, namun karena sebagian besar wilayahnya adalah hutan dan pertanian maka mata pencaharian penduduk paling besar adalah  sebagai petani (85%), selanjutnya disusul dengan pertambangan (0,5%), industri (0,5%), PNS (1,5%), pedagang (2%), dan yang lain (11,5%), karena keterbatasan lapangn kerja di Kabupaten Lebong maka 12%-nya adalah pengangguran. Sosial budaya Kabupaten Lebong merupakan campuran budaya asli dan pendatang dari daerah lain, misalnya dari Jawa, Sunda, Minang, dan lain-lain.Walaupun masyarakatnya cukup heterogen namun semangat kekeluargaan masih sangat erat, hal ini terlihat masih adanya semangat gotong royong dan tidak adanya konflik antar etnis.
Sekitar sepuluh hari kuhabiskan waktu di bulan Ramadhan di kota ini. Hampir setiap pagi buta terdengar suara remaja membangunkan sahur dengan bedug dan pentungan menggunakan pengeras suara di mesjid, sangat bising terdengar. Tapi tentunya bermaksud baik untuk membangunkan ibu-ibu memasak mempersiapkan santapan sahur bagi keluarganya. Penduduk di kota ini cukup ramah, hanya saja aku sedikit kesulitan dalam berkomunikasi karena walaupun menggunakan bahasa Indonesia, logat mereka yang cepat membuatku agak kesulitan memahaminya. Itulah sepenggal cerita dari sebuah kota yang baru aku singgahi, Kabupaten Lebong di salah satu ujung Provinsi Bengkulu.


0 komentar:

Posting Komentar