Selasa, 28 Agustus 2012
Rabu, 08 Agustus 2012
Bertanya Kepada Allah
Oleh : Anisa Wijayanti
Dua
tahun yang lalu, saat aku masih duduk di bangku kelas tiga sebuah SMA, hampir
sebagian besar anak yang seangkatan denganku mulai bingung, bingung dengan apa
sesungguhnya yang kami cari dalam hidup kami selama ini, apa sesungguhnya yang
kami inginkan dan jalan mana yang harus kami ambil untuk menapaki masa depan. Kami
bingung, karena kami saat itu punya banyak mimpi, mimpi yang belum pasti, untuk
masa depan kami.
Penggunaan Teknologi untuk melestarikan Budaya Silaturahmi.
Oleh Anisa Wijayanti
Silaturahmi
yang sebenarnya berasal dari bahasa Arab yakni kata Silaturahim berarti kasih
sayang. Dalam konteks ini silaturahim yang dikenal oleh masyarakat di Indonesia
sebagai "silaturahmi" berarti kegiatan komunikasi dan sosialisasi
antar manusia dalam lingkungan sosial yang ditempatinya. Silaturahmi menjadi
bagian dari budaya bangsa Indonesia yang dikenal memiliki rasa kebersamaan,
toleransi, dan kekeluargaan yang erat.
Tegar !!!!
Berpaut maut bergelut
Beriak marak berarak
Membakar tegar
Terkapar
Bersama buih memutih
Terdampar
Dalam haluan kebanggaan
Bersabar
Diantara lautan kemalangan
Jiwa yang Telah Lama Mati
Menatapi langit biru
Lelaki itu masih tetap termenung dengan asap
mengepul
Keluar dari rongga mulut dengan bibir menghitam
Berfikir sejenak akan masa lalunya yang kelam
Terfikir akan anaknya yang telah lama ia tinggalkan
Dalam dingin sebuah rumah berdinding koran
Di bawah jembatan
Teringat
Tangis istrinya yang terisak
Dalam kesabarannya yang telah terdesak
Hingga akhirnya memilih pergi
Menjauh dari penat
Meninggalkan kehidupannya yang jauh dari hangat
Kini, lelaki paruh baya itu sendiri
Tanpa istri, tanpa anak yang dia cintai
Kerasnya kehidupan membuat batinnya menghitam
Melumatkan sejumput kasih sayang
Memberi bekal pada anaknya dengan sebuah kenyataan
akan kerasnya kehidupan
Lelaki itu sendiri
Dalam nafas yang semakin tersenggal
Menunggu mati
Dalam sepi
Karena baginya, jiwa itu telah lama mati
Oleh Anisa Wijayanti
Berapa
Oleh Anisa Wijayanti
Berapa?
Harga kehidupan ini kan kau bayar
Hingga harga dirimu kau tukar dengan kelakar
Dalam remang-remang hitam kehidupan.
Berapa?
Harga ketenangan kan kau bayar
Hingga tubuhmu rela kau tukar dengan setumpuk uang
Yang menghilang dalam baying-bayang keramaian
Berganti sepi dalam hati yang penuh duri
Senin, 06 Agustus 2012
Sebuah Perjalanan ke Kabupaten Lebong
Sebuah mobil Avanza terparkir di
halaman rumah kami, beberapa waktu kemudian suamiku mulai membenamkan
koper-koper dan barang bawaan kami ke bagasi karena kami akan melakukan perjalanan
ke Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Ini merupakan tugas kedua kali suamiku
disana, sementara kami (aku dan janin yang ada di rahimku) baru pertama kali
menuju ke kota yang namanya bahkan baru kami dengar beberapa waktu lalu ketika
suamiku mengatakan kami harus ikut bersamanya ke sana.
Contoh RPP berkarakter
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/II
Pertemuan Ke- : 5
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
5. Geometri dan Pengukuran
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma,
limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya.
Kompetensi
Dasar :
5.3 Menghitung
luas permukaan dan volume kubus,
balok, prisma dan limas.
Apa kabar Jiwaku?
Padamu kubertanya, apa yang sedang kau lakukan kini?
Dalam malam yang dingin dan membeku.
Dalam sebuah nyata yang terasa maya di hadapan mata.
Kucari kau pada setiap detik waktu yang mengikatku.
Tak pernah kau jawab satupun seruanku.
Aku merindukan teriakanmu.
Atau pekik kemarahan dalam kerumunan yang biasanya kau lakukan.
Setidaknya itu lebih baik daripada kau bekap aku dalam sepi seperti ini.
Dimana dirimu?
Kurindukan, jiwaku yang kini termangu.
Dalam malam yang dingin dan membeku.
Dalam sebuah nyata yang terasa maya di hadapan mata.
Kucari kau pada setiap detik waktu yang mengikatku.
Tak pernah kau jawab satupun seruanku.
Aku merindukan teriakanmu.
Atau pekik kemarahan dalam kerumunan yang biasanya kau lakukan.
Setidaknya itu lebih baik daripada kau bekap aku dalam sepi seperti ini.
Dimana dirimu?
Kurindukan, jiwaku yang kini termangu.
Langganan:
Postingan (Atom)