Setelah sukses menyelenggarakan lomba menulis PUISI dan PROSA LIRIS
"UCAP" pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Mei
2013--kami--Penerbit Meta Kata bermaksud kembali menyelenggarakan lomba
menulis PUISI. Tentunya dengan tema yang lebih SEGAR dan lebih
MENANTANG. Baiklah, berikut persyaratan lengkap bagi kawan-kawan yang
hendak ikut berpartisipasi sebagai peserta:
Selasa, 18 Juni 2013
Rabu, 15 Mei 2013
Ini
Rumah Kita
Semburat senja berkata di tanah maya
Semilir angin menyapa berucap selamat datang bagi
para pengembara
Lamat-lamat kudengar kau berbisik ini rumah kita, ini hidup kita,
ini hari kita
Detik-detik waktu mulai terasa lama
Saat mentari mulai menampakan muka
Embun pagi tak tampak menyiratkan senyumnya
Di kejauhan kulihat para orang tua berbagi kisah
pada anaknya
Ini rumah mereka, ini hidup mereka, ini hari mereka
Hariku berujar beku dalam raga tak bersama jiwa
Ragaku berujar nyata
Hatiku kuat-kuat berkata
Ini rumah kita
Setumpuk Rindu untuk Ayah Padamu
Di wajahmu yang kecil nan ayu
Kulihat dia bersamamu, bersama kita meski tak
benar-benar bersama
Pada setiap malam dimana kudengar tangisanmu, aku
menangis mencari dia di sampingku tapi tak kutemukan apapun selain kosong
Sesakit apapun yang kurasakan, serindu apapun getar
hati ini menunggunya, aku akan tetap tersenyum dihadapanmu.
Pada setiap pagi dimana kutemukan kau tersenyum
padaku, kulihat matamu terbuka begitu ceria, tanpa beban, kubisikan padamu kau
harus bahagia anakku.
Lalu pelan kutatap lagi ruang kosong disampingku,
tak kutemukan apapun lagi selain segudang rindu yang membeku.
Jenuh kuungkapkan tumpukan rindu itu, karena setiap
jengkal kata tak bersahut apa-apa
Jenuh kukatakan keluh kesah yang kurasakan, karena
tak pernah ada bisikan kasih sayang yang kudapatkan selain kata-kata tanpa rasa
Kini, cukup sudah kusimpan setumpuk rindu untuk
ayahmu
Kucurahkan semuanya hanya untukmu saja
Karena padamu ada dirinya.
Jum’at 6 November 2012
Senin, 01 April 2013
Suami, bukanlah tempat berharap dan bergantung
Bagi para wanita yang baru saja menemukan belahan jiwanya (suami), tentu ingin segera merealisasikan semua impiannya tentang berumah tangga. terkadang,impian para wanita sebelummenikah jauh dari realitas yang ada, bermimpi menjadi Cinderella. Padahal, menikah bukanlah seperti cerita di negeri dongeng dimana sang pangeran yang telah bertemu pujaan hatinya akan hidup bahagia selamanya. Justru menikah adalah awal dari segala macam ujian, terutama ujian kesabaran untuk saling menyesuaikan diri dengan pasangan.
Langganan:
Postingan (Atom)