Anisa Wijayanti. (2012). Jurusan
Pendidikan Matematika, FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP
di Indonesia. Padahal, kemampuan ini sangat penting bagi setiap individu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan masalah
matematis siswa setelah belajar dengan model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE). Metode penelitian adalah metode kuasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa salah satu SMP Negeri di
Bandung kelas VIII tahun ajaran 2011/2012. Teknik sampling menggunakan purposif sampling untuk memilih kelas
eksperimen, dan kelas kontrol. Kelas eksperimen belajar dengan model CORE, kelas kontrol belajar dengan model
konvensional. Analisis data dilakukan dengan membandingkan peningkatan
kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui uji
statistik dan melihat respon siswa melalui angket, lembar observasi dan
wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa model CORE dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas
kontrol dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan model CORE positif.
Kata kunci: Pemecahan Masalah Matematis
Siswa, Model CORE (Connecting,
Organizing, Reflecting, Extending)